Oleh: Munawar Liza Zainal
Seorang gadis bernama Nahed sangat berjasa dalam membawa agama Islam datang ke kawasan Sindh di anak benua India.
Debal, dekat kota Karachi sekarang, adalah sebuah kota pelabuhan di Sindh. Berada di kawasan strategis pelayaran perdagangan dunia, di bawah pemerintahan Raja Dahir, banyak perompak bersarang di sana dan sering mengganggu pedagang dari Arab.
Suatu saat, beberapa kapal yang berlayar untuk berhaji dari Srilanka ke Arabia dirompak. Seorang gadis bernama Nahed ditawan. Gadis ini berhasil mengirim surat kepada Al-Hajjaj Bin Yusuf, Gubernur Bani Umayyah di Iraq.
Langsung saja Al-Hajjaj Bin Yusuf menyiapkan pasukan untuk menyerang Sindh.
Dipanggillah seorang anak muda, bernama Muhammad Bin Qasim, belia berumur 17 tahun yang mempunyai pengalaman perang yang luar biasa. Pemuda asal Thaif ini, langsung menyiapkan pasukan dan bergerak menuju kawasan Sindh pada tahun 711 masehi.
Kota Debal diserang melalui kuala Sungai Indus. Setelah kota pelabuhan ditaklukkan, Muhammad Bin Qasim menyerang seluruh kawasan Sindh dan Multan, keduanya berada di wilayah Pakistan sekarang, dan Islam menyebar di sana.
Setelah berpisah dengan India dan berdiri negara Pakistan, untuk mengenang Muhammad bin Qasim, ada masyarakat yang merayakan hari kedatangan Islam ke sana. Demikian juga markas Angkatan Laut dan Marinir Pakistan, dinamakan PNM Qasim.
Tidak hanya itu, beberapa jalan dan taman utama di negara itu, dinamakan dengan Qasim. Pelabuhan terbesar kedua di Pakistan, dinamakan Port Qasim.
Kota Debal dekat Karachi ini, pernah juga mengalami serangan dari Portugis. Saat itu Admiral Fernão Mendes Pinto mendapat informasi bahwa pasukan Ottoman yang hendak membantu kerajaan Aceh sedang berlabuh di sana. Portugis mendapat bocoran bahwa penduduk Sindh dari Debal dan Thatta turut membantu pasukan Ottoman.
Memang saat itu, pasukan Ottoman di bawah komando Admiral Kurtoğlu Hızır Reis sedang menuju ke Aceh dengan membawa pasukan dari Turki, Mesir, Swahili dan Djibouti, juga orang Sindh, orang Gujarat dari Surat, dan orang Malabar dari Janjira.
Banyak Nahed-Nahed di Kashmir yang mengirimkan surat kepada kita dengan darah dan air mata.
Editor: Bagbudig
Sumber: Facebook Munawar Liza Zainal
No comments:
Post a Comment