Penamaan Angkatan Balai Pustaka diberikan kepada para pengarang yang produktif pada era 1920-an. Umumnya karya-karya mereka diterbitkan oleh Balai Pustaka.
Di antara pengarang yang termasuk dalam Angkatan Balai Pustaka adalah Nur Sutan Iskandar, Abdoel Moeis, Marah Rusli, Muhammad Kasim dan Merari Siregar.
Puncak karya sastra Angkatan Balai Pustaka adalah novel Siti Nurbaya yang ditulis Marah Rusli. Karena itu angkatan ini juga dikenal dengan Angkatan Siti Nurbaya.
Karya lainnya yang menonjol pada zaman ini di antaranya: Salah Asuhan karya Abdoel Moeis dan Azab dan Sengsara karya Merari Siregar. Karya sastra Angkatan Balai Pustaka didominasi oleh pengarang asal Sumatera, khususnya Minangkabau.
Karya Angkatan Balai Pustaka banyak terfokus pada kritik terhadap adat istiadat dan kritik penindasan terhadap perempuan.
Sumber: Ensiklopedi Sastra Indonesia (Penerbit Titian Ilmu Bandung, 2007), hal. 63-64.
Diedit dan disesuaikan oleh Bagbudig.com.
Ilustrasi: amp.timesindonesia.co.id
No comments:
Post a Comment