Menurut PM, ibukota Kroasia dilanda gempa terbesar dalam 140 tahun yang menyebabkan kerusakan dan cedera.
Gempa bumi yang cukup kuat mengguncang ibukota Kroasia, Zagreb yang mengakibatkan para penduduk keluar ke jalan-jalan setelah diterapkannya peraturan social distancing untuk mencegah penyebaran coronavirus.
Gempa itu, terjadi pada Minggu (22/3) setelah pukul 6 pagi waktu setempat yang menyebabkan kerusakan luas, termasuk katedral kota dan jalur evakuasi rumah sakit. Seorang anak berusia 15 tahun berada dalam kondisi kritis dan 16 lainnya terluka akibat gempa, kata pihak berwenang Kroasia pada Minggu sore.
Pusat gempa berada empat mil utara Zagreb pada kedalaman enam mil, dan gempa berkekuatan 5,3 diikuti oleh sejumlah getaran yang lebih kecil. Perdana Menteri, Andrej Plenković, mengatakan gempa bumi itu adalah yang terbesar di Zagreb dalam 140 tahun terakhir.
Banyak bangunan di ibu kota yang retak dan gempa turut merusak dinding dan atap rumah. Jalanan dipenuhi puing-puing. Lembaran beton jatuh pada mobil dan cerobong asap mendarat di depan pintu masuk gedung.
Menteri kesehatan, Vili BeroÅ¡, mendesak orang untuk tetap mematuhi langkah-langkah untuk menjaga jarak sosial bahkan ketika mereka berusaha menangani kerusakan akibat gempa. “Gempa bumi berbahaya tetapi coronavirus lebih berbahaya,” katanya.
Sampai saat ini Kroasia memiliki 235 kasus coronavirus. Dalam langkah-langkah yang bertujuan menghentikan penyebaran virus, warga Kroasia telah diperintahkan untuk menghindari area publik seperti taman dan lapangan umum dan banyak jaringan transportasi umum Zagreb telah ditutup.
Pada hari Minggu Plenkovic mendesak orang untuk tetap tenang dan tinggal di luar rumah mereka di daerah-daerah pusat Zagreb, yang mengalami kerusakan paling parah.
“Kami memiliki dua krisis paralel yang saling bertentangan,” kata perdana menteri setelah pertemuan darurat para pejabat tinggi Kroasia.
Rekaman menunjukkan para ibu yang mengenakan gaun tidur memeluk bayi mereka yang baru lahir di tempat parkir dalam suhu yang sangat dingin setelah rumah sakit bersalin yang rusak dievakuasi. Para wanita dan anak-anak dipindahkan bersama dengan inkubator ke lokasi baru dengan bantuan tentara.
Bagian atas salah satu dari dua puncak katedral Zagreb runtuh. Gedung itu telah dibangun kembali setelah runtuh pada tahun 1880.
Ketua parlemen Kroasia, Gordan Jandrokovic, mengatakan dengan kerusakan gedung parlemen berarti sidang akan ditunda. “Kerusakannya cukup luas. Dinding dan tangga telah retak di lantai atas dan satu bagian atap telah hancur,” katanya.
Tentara yang mengenakan masker membantu membersihkan puing-puing dari jalan-jalan Zagreb. Para pejabat berkeliling ke daerah-daerah yang rusak ketika beberapa warga mengecam pihak berwenang atas kondisi bangunan yang buruk di bagian kota yang lama, beberapa di antara bangunan itu berasal dari abad ke-19.
Menteri dalam negeri, Davor Božinović, mengatakan situasinya dipersulit oleh langkah-langkah terkait virus.
“Ada kebiasaan kapan ada gempa bumi, tetapi saat terjadi gempa bumi pada waktu yang sama ketika adanya pandemi global maka itu adalah situasi yang jauh lebih kompleks,” katanya kepada kantor berita pemerintah Hina.
Sumber berita dan foto: The Guardian
Terjemahan bebas oleh Bagbudig.com.
No comments:
Post a Comment