Oleh: Agus Wandi*
Berikut adalah sembilan saran konkret untuk mitigasi dan respons terhadap COVID-19/Corona, berdasarkan pelajaran dari respons berbagai tempat lain di dunia (mudah-mudahan berguna):
Pertama, semua harus menyikapi bahwa kita seperti semua sudah kena Virus COVID-19/Corona.
Ini belajar dari pemerintah Selandia Baru, yang mengajak rakyat untuk bertindak dan bersikap semua sudah kena virus. Ini menyebabkan semua tidak lalai dan berhati-hati sekali. Dan semua bekerja sama untuk saling tidak menularkan.
Kedua, Test COVID-19.
Urgency untuk menyediakan alat dan segera melakukan test virus ini untuk semua dan massal (kaya dan miskin). Semua biaya-biaya keuangan harus dialihkan ke mari. Kalau pemerintah pusat sering ‘memarahi’ pemerintah daerah yang tidak beres mengunakan anggaran untuk rakyat. Ini adalah kesempatan, gunakan semua biaya anggaran untuk pengadaan alat pengetesan sekarang juga, hari ini juga. Ini pesan WHO, test sebanyak mungkin, yang kena diisolasi dan dijaga, yang tidak ikut berhati-hati.
Ketiga, deklarasi darurat kesehatan.
Ini seperti darurat pasca tsunami (bukan darurat militer sebelum tsunami). Ini untuk mempermudah semua percepatan tindakan untuk menangani COVID-19. Aceh dan daerah punya banyak kewenangan, ambil kewenangan ini. Kalau pusat lambat, daerah ambil alih kewenangan ini. Sierra Leone yang ‘zero’ kasus sudah mengumumnkan darurat kesehatan untuk 12 bulan kedepan.
Keempat, beri ‘basic income’ (tunjangan dana kebutuhan dasar) untuk semua keluarga yang miskin beberapa bulan ke depan ini, dan juga pengusaha kecil.
Dampak ekonomi akan besar sekali pada masyarakat umum. Beri tunjangan untuk per keluarga bagi semua yang miskin untuk beberapa bulan ke depan. Tanpa pandang bulu, siapa saja. Upaya tunjangan dipegang ibu rumah tangga, yang biasa lebih bijaksana mengurusi kebutuhan keluarga. Ambil biaya mana pun untuk dialihkan ke mari, semua biaya yang tidak essential, semua dialihkan ke mari, semua.
Kelima, segera sediakan, beli, ambil dari berbagai sumber fasilitas hygiene dan sanitasi untuk memastikan akses masyarakat luas terhadap pencucian tangan, kebersihan diri dan sebagainya. Sediakan di berbagai sudut dan tempat untuk fasilitas ini.
Keenam, fasilitasi tim medis untuk bisa bekerja maksimal, dengan memberikan cara agar mereka bisa konsentrasi penuh: ruang parkir mereka, angkutan, akses untuk anak dan keluarga yang membuat mereka tidak perlu khawatir tentang nasib dan situasi anggota keluarga dan bisa konsentrasi penuh penanganan COVID-19.
Ketujuh, sediakan fasilitas terpisah untuk respons ini, supaya tidak memperparah keadaan dengan pasien COVID-19 bercampur dengan pasien non COVID.
Kedelapan, mendorong relawan dan volunteer massal agar semua bisa terlibat membantu respons, baik volunteer untuk menbantu tim medis, volunteer untuk sosialisasi (online dan tanpa bersentuhan, dsb).
Kesembilan, perkuat solidaritas antar sesama, tidak saling menumpuk komoditi, saling membantu dan merangkul, walaupun tidak bisa berdekatan secara fisik.
*Penulis adalah Chief Technical Specialist Crisist Prevention and Mitigation di United Nations Development Programme Sierra Leone, Freetown.
Sumber: Fb Agus Wandi
No comments:
Post a Comment