Pemerintah di Timur Tengah perlu bertindak cepat untuk membatasi penyebaran virus corona setelah kasus meningkat menjadi hampir 60.000, hampir dua kali lipat dari jumlah seminggu sebelumnya, demikian disampaikan WHO pada hari Kamis (2/4).
“Kasus-kasus baru telah dilaporkan di beberapa negara paling rentan dengan sistem kesehatan yang lemah,” kata Ahmed Al-Mandhari, direktur WHO untuk kawasan Mediterania Timur, yang meliputi Pakistan, Afghanistan, Somalia dan Djibouti, serta negara-negara Timur Tengah .
“Bahkan di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih kuat, kami telah melihat lonjakan yang mengkhawatirkan dalam jumlah kasus dan kematian yang telah dilaporkan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Di luar Iran, yang telah dilaporkan lebih dari 50.000 kasus. Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di Timur Tengah memang relatif rendah dibandingkan dengan Eropa, Amerika Serikat dan Asia.
Tetapi para pejabat kesehatan khawatir bahwa kasus-kasus penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh virus tersebut kurang dilaporkan dan banyak negara dengan kondisi pemerintah yang lemah dan sistem kesehatan yang buruk akibat konflik akan mampu berjuang untuk mengatasinya.
“Meningkatnya jumlah kasus menunjukkan bahwa penularan terjadi dengan cepat di tingkat lokal dan masyarakat,” kata Mandhari.
“Kami masih memiliki peluang, tetapi peluang ini tertutup perlahan hari demi hari,” tambahnya.
Sumber: The Guardian
Terjemahan bebas oleh Bagbudig.com
No comments:
Post a Comment