Setelah mengalahkan Bani Ismail, kaum Jurhum menguasai Makkah untuk beberapa lama. Mereka meninggalkan agama Ibrahim dan memperkenalkan tradisi penyembahan berhala kepada penduduk Makkah.
Namun demikian, kondisi itu tidak berlangsung terlalu lama. Pada suatu ketika, sebuah kaum bernama Khuza’ah yang berasal dari kaum Qahtan datang dan menyerbu Makkah. Mereka berhasil mengalahkan kaum Jurhum dan akhirnya menguasai Makkah. Kaum Khuza’ah mengusir kaum Jurhum sehingga mereka terpaksa keluar dari Makkah dan kemudian menyebar ke padang pasir sampai akhirnya kaum Jurhum pun musnah dari Arabiya.
Sejak saat itu, Makkah dikuasai oleh kaum Khuza’ah. Mereka memegang kendali politik dan juga agama, khususnya terkait pelaksanaan ibadah haji. Pada saat itulah lahir seorang tokoh bernama Qushayyi bin Kilab. Keturunan Qushayyi bin Kilab ini kemudian dikenal sebagai suku Quraisy yang merupakan nenek moyang Nabi Muhammad.
Qushayyi adalah sosok pintar dan bijaksana. Dia melakukan segala usaha untuk mengembalikan hak nenek moyangnya, Ibrahim dan Ismail. Saat itu dia membeli anak kunci Kakbah dari penguasa Makkah yang bernama Abi Khabsyan, salah seorang tokoh kaum Khuza’ah yang berpengaruh.
Satu ketika hal itu diketahui oleh pemuka-pemuka kaum Khuza’ah sehingga timbullah ketegangan dengan kaum Quraisy. Saat itu Qushayyi berhasil mempersatukan kaumnya dan lalu mereka memerangi kaum Khuza’ah dari Makkah. Kaum Quraisy kemudian merebut kekuasaan dari pemuka-pemuka Arab yang memegang hak istimewa di kota Makkah yang sebelumnya memungut hasil dari orang-orang di Padang Arafah. Dengan direbutnya urusan Arafah oleh Quraisy, maka urusan haji pun berada di bawah kewenangan mereka. Demikian pula dengan urusan pemerintahan dan politik juga dipegang langsung oleh Qushayyi bin Kilab.
Mulai saat itu kota Makkah kembali makmur. Saat itu mereka juga mendirikan sebuah bangunan besar untuk bermusyawarah. Bangunan itu terletak dekat Kakbah. Di gedung itulah mereka bermusyawarah soal perang, damai, perdagangan dan urusan luar negeri.
Gedung musyawarah tersebut adalah bangunan pertama yang ada di dekat Kakbah. Setelah itu, orang-orang Quraisy pun berlomba-lomba mendirikan rumah di sekeliling Kakbah. Saat itu adalah fase awal pembangunan di kota Makkah yang kemudian menjadi kota dagang yang sangat ramai berkat usaha yang dilakukan kaum Quraisy sehingga mereka sangat dihormati oleh suku-suku lain di Arabiya.
Dalam perkembangan selanjutnya, kaum Quraisy terbagi ke dalam beberapa kelompok keturunan seperti Bani Hasyim, Bani Umayyah dan lain-lain. Pada saat Islam turun di Makkah, kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib adalah penghulu Bani Hasyim, sedangkan penghulu Bani Umayyah adalah Abu Sufyan.
Sumber: Majalah Pandji Masjarakat No. 2, Tanggal 1 Juli 1959, halaman. 17.
Disalin dan diedit kembali dengan beberapa penyesuaian oleh Bagbudig.com.
Ilustrasi: Gulf
No comments:
Post a Comment