Oleh: Muhammad Ansor
Terdapat banyak kebingungan bagi mahasiswa atau siapa saja yang baru mulai menekuni sosiologi maupun antropologi, tentang perbedaan antara ilmu sosiologi dan ilmu antropologi. Artikel sederhana ini hanya membedakan ilmu sosiologi dan ilmu antropologi secara sederhana saja.
Sosiologi satuan analisanya adalah komunitas. Sementara antropologi satuan analisanya adalah individu. Lain kata, kalau kita meneliti dengan pendekatan sosiologi, perhatian kita adalah bagaimana tatanan sosial dibentuk atau membentuk perilaku komunitas tertentu (ini barangkali perspektif Giddenian, Durkheimian). Sementara perspektif Weberian lain lagi.
Sementara itu, ilmu antropologi, satuan amatan kita adalah bagaimana praktik sosial individu itu memengaruhi atau dipengaruhi oleh struktur sosial tertentu. Satuan analisa ilmu antropologi berada pada level individu.
Sosiologinya Weber misalnya, memercayai bahwa praktik sosial suatu komunitas tertentu itu dibentuk oleh lingkungan sosialnya. Durkheim melihat suatu praktik sosial komunitas tertentuk membentuk struktur atau budaya atau tradisi di lingkungannya. Dalam pandangan Giddens, praktik sosial komunitas (dan individu), memengaruhi dan dipengaruhi oleh tatanan sosial. (Sosiolog lain punya tawarann teoritis berbeda). Tapi mereka sama-sama menganalisis dalam satuan sosial komunitas/kelompok/group, dan sebagainya.
Berbeda dengan sosiologi, antropolog memercayai bahwa individu-individu adalah satuan yang unik. Individu tidak dapat digeneralisasi berdasarkan tindakan komunitasnya, kelompoknya, atau lainnya. Tetapi praktik sosial individu adalah hasil pembacaannya (respons) sang individu sendiri atas struktur yang melingkupinya. Jadi, antropologi tidak melihat dalam satuan komunitas, tapi individu-individu. Antropologi mencari motif, makna, atau lainnya atas tindakan-tindakan individu.
*Penulis adalah Dosen Sosiologi Islam IAIN Langsa
Ilustrasi: www.fiverr
No comments:
Post a Comment