Para pemrotes Libanon menyalakan api di ruas jalan saat bentrok dengan pasukan keamanan pada malam kedua kerusuhan di hari Jumat (12/6), demikian menurut saksi mata dan media Libanon.
Aksi protes meletus pada hari Kamis di beberapa kota Lebanon setelah jatuhnya mata uang pound, yang telah kehilangan nilainya sekitar 70 persen sejak Oktober, ketika Libanon terjerumus ke dalam krisis keuangan yang telah menimbulkan kesulitan ekonomi.
Penurunan Pound terlihat berhenti pada hari Jumat setelah pengumuman pemerintah bahwa bank sentral akan menyuntikkan dolar ke pasar pada hari Senin.
Namun, para pengunjuk rasa kembali pada Jumat malam. Mereka melemparkan kembang api dan batu ke arah pasukan keamanan di wilayah tengah Beirut dan bagian utara kota Tripoli, yang kemudisn mendorong pihak keamanan untuk menyemprotkan gas air mata dan peluru karet dalam rangka mendesak massa.
Kerusuhan itu terjadi ketika Beirut mengadakan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk program reformasi yang diharapkan bisa mengamankan miliaran dolar dalam pembiayaan dan menstabilkan ekonominya.
Krisis, yang berakar pada tindakan korupsi dan pemborosan ini telah menjadikan harga pangan melonjak dan mengakibatkan pengangguran.
Sumber: Al Arabiya
Terjemahan bebas Bagbudig.com
No comments:
Post a Comment