Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah Kuwait secara resmi menjadi amir baru negara itu setelah mengambil sumpah konstitusional di hadapan Majelis Nasional Kuwait pada hari Rabu (30/9).
“Saya bersumpah kepada Tuhan Yang Mahakuasa untuk menghormati konstitusi dan hukum negara, dan untuk membela kebebasan rakyat, kepentingan, dan dana, dan menjaga kemerdekaan bangsa dan integritas wilayah,” kata Emir baru.
Mantan Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah meninggal pada hari Selasa di Amerika Serikat, tempat ia bepergian pada Juli untuk menerima perawatan medis setelah menjalani operasi di Kuwait.
Ia digantikan pada Rabu oleh Sheikh Nawaf, mantan putra mahkota negara itu.
Sheikh Nawaf juga berjanji untuk bekerja memastikan kemakmuran, stabilitas, dan keamanan Kuwait, menambahkan bahwa kebijakan pendahulunya akan tetap menjadi prinsip panduan bagi negara.
“Kami menegaskan kebanggaan kami pada konstitusi kami dan pendekatan demokrasi kami,” kata Emir baru.
Majelis Nasional Kuwait yakin bahwa Sheikh Nawaf akan memimpin Kuwait menuju kemakmuran, kata Ketua Parlemen Marzouq al-Ghanim.
Sheikh Nawaf telah menjadi putra mahkota Kuwait sejak 2006, ketika dia diangkat oleh almarhum Sheikh Sabah.
Di bawah konstitusi Kuwait, setiap putra mahkota baru harus disetujui oleh mayoritas di Majelis Nasional negara tersebut.
Pergantian posisi emir dan putra mahkota secara tradisional terbatas hanya pada keturunan Mubarak al-Sabah.
Sheikh Nawaf sebelumnya telah melayani Kuwait selama lebih dari 50 tahun di berbagai posisi.
Dari tahun 1994 hingga 2003, emir baru itu menjabat sebagai wakil kepala Pengawal Nasional Kuwait. Tahun itu, dia diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri dan sebagai Wakil Perdana Menteri Kuwait yang pertama.
Sumber: Al Arabiya
Terjemahan bebas Bagbudig.com
No comments:
Post a Comment