Langkah Bahrain untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran tidak ditujukan terhadap entitas atau kekuatan apa pun, tetapi untuk kepentingan semua orang dan ditujukan untuk meningkatkan hubungan antar negara di kawasan, kata Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa pada hari Senin (21/9), menurut Kantor Berita Bahrain (BNA).
Raja menegaskan kembali sikap “tegas dan permanen” Bahrain atas perjuangan Palestina dan komitmennya untuk mencapai solusi dua negara, yang mencakup pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, BNA melaporkan.
Bahrain melihat kesepakatan damai sebagai pilihan strategis untuk memajukan proses perdamaian di Timur Tengah, kata Raja. Dia menambahkan bahwa itu juga berkontribusi untuk memperkuat keamanan internasional.
Penandatanganan kesepakatan damai merupakan pencapaian bersejarah yang penting dan merupakan satu langkah maju dalam mencapai perdamaian yang komprehensif di kawasan, tambahnya.
Uni Emirat Arab dan Bahrain secara resmi menormalisasi hubungan dengan Israel pada upacara penandatanganan di Gedung Putih pekan lalu.
Kesepakatan itu menjadikan mereka negara Arab ketiga dan keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Sebelumnya Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
Sumber: Al Arabiya
Terjemahan bebas Bagbudig.com
No comments:
Post a Comment