Yunani pada 10 September membantah telah menghadiri pembicaraan teknis dengan delegasi militer Turki di markas NATO, demikian menurut kantor berita resminya.
Kantor berita ANA mengutip sumber diplomatik di Athena mengatakan bahwa delegasi Yunani tidak “bertukar pandangan” dengan pihak berwenang Turki.
“Mereka mengatakan bahwa seorang perwira Yunani pergi ke kantor Ketua Komite Militer NATO untuk menyampaikan komentar Yunani atas proposal Sekretaris Jenderal NATO tentang kemungkinan mekanisme de-eskalasi,” kata ANA.
“Ketua Komite Militer meminta kepada perwira Yunani untuk melakukan klarifikasi atas komentar yang dikirimkan,” tambahnya.
Mengklaim bahwa “tidak ada dialog dengan para perwira Turki,” kata sumber tersebut, pernyataan Turki pada pertemuan itu adalah “bagian dari upaya Turki yang sedang berlangsung untuk menyajikan gambaran yang tidak realistis untuk menghindari potensi sanksi,” menurut ANA.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengatakan pertemuan teknis di markas NATO antara delegasi militer Turki dan Yunani telah selesai.
Kedua belah pihak membahas langkah-langkah yang ditujukan untuk mencegah kemungkinan keterlibatan militer di Mediterania Timur, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Pertemuan lain diharapkan akan diadakan dalam beberapa hari mendatang, tambahnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada 10 September bahwa dia akan mengunjungi Siprus Yunani untuk mencari solusi damai terkait memuncaknya ketegangan Mediterania.
Pompeo akan mengadakan pembicaraan di Siprus Yunani pada 12 September setelah perjalanan ke Doha di mana dia akan membuka dialog yang telah lama ditunggu antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.
Diplomat utama AS itu mengatakan bahwa perjalanannya ke Siprus Yunani akan melengkapi panggilan telepon oleh Presiden Donald Trump dengan mitranya dari Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.
Sengketa itu “harus diselesaikan dengan cara yang diplomatis dan damai,” kata Pompeo kepada wartawan di pesawatnya.
Sumber: Hurriyet
Terjemahan bebas Bagbudig.com
No comments:
Post a Comment