Jaksa Agung Jerman (GBA) mengatakan pada hari Senin (16/11) bahwa tuduhan spionase telah diajukan terhadap seorang warga negara Jerman kelahiran Mesir yang bekerja di kantor pers pemerintah Jerman. Pria itu dituduh mengumpulkan informasi untuk badan intelijen Mesir.
GBA mengatakan pria itu, yang diidentifikasi hanya sebagai Amin K di bawah undang-undang privasi Jerman, telah bekerja di kantor pers sejak 1999 dan dipekerjakan oleh kedutaan Mesir di Berlin paling lambat pada 2010.
Kedutaan Mesir di Berlin tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Jaksa menuduh pria itu diperintahkan untuk membantu Badan Intelijen Umum (GIS) Mesir untuk menilai bagaimana Mesir digambarkan di media Jerman, menurut pernyataan dari Jaksa Agung Federal.
Dia juga telah mencoba membantu upaya GIS untuk mempekerjakan agen lain di Jerman tetapi upaya itu tidak berhasil, kata pernyataan itu tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebagai imbalan atas pekerjaannya, tersangka dijanjikan perlakuan istimewa untuk dirinya dan keluarganya oleh otoritas Mesir, menurut jaksa Jerman.
Kasus tersebut disebutkan dalam laporan tahunan 385 halaman badan intelijen domestik BfV, yang diterbitkan pada bulan Juli. Laporan itu mengatakan tindakan yang tidak ditentukan telah diambil terhadap pria itu pada bulan Desember.
Pemerintah Jerman kemudian mengatakan bahwa tersangka tidak memiliki akses ke informasi sensitif.
Kantor pers dikepalai oleh Steffen Seibert, kepala juru bicara Kanselir Angela Merkel, dan terletak sekitar satu kilometer (setengah mil) dari Kanselir.
GBA mengatakan tuduhan itu diajukan pada 6 November.
Sumber: Reuters
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment