Lebih banyak orang Amerika yang senang dengan kondisi Presiden Donald Trump yang kehilangan kesempatan untuk terpilih kembali daripada kemenangan saingannya Joe Biden, sebuah jajak pendapat mengungkapkan Rabu (17/11).
Jajak pendapat oleh Monmouth University di New Jersey juga menemukan bahwa mayoritas orang Amerika yakin bahwa pemilihan presiden bulan ini dilakukan secara adil, meskipun sebagian besar pemilih Trump menganggap kemenangan Biden disebabkan oleh kecurangan pemilih.
“Secara keseluruhan, lebih dari separuh publik Amerika senang (34%) atau puas (18%) tentang kekalahan Trump, sementara hampir 4 dari 10 tidak puas (28%) atau marah (10%),” menurut jajak pendapat tersebut.
“Demikian pula, lebih dari separuh senang (25%) atau puas (26%) tentang kemenangan Biden, sementara lebih dari 4 dari 10 tidak puas (29%) atau marah (15%),” survei itu menunjukkan.
Di antara pemilih Biden, 57% mengatakan mereka senang pilihan mereka menang, tetapi lebih banyak lagi (73%) senang Trump kalah.
Patrick Murray, direktur Institut Polling Universitas Monmouth yang independen, mengatakan pemilihan presiden 3 November selalu terkait tentang nasib petahana.
“Pikiran tentang kekalahannya yang memicu reaksi positif lebih kuat daripada gagasan tentang kemenangan Biden,” kata Murray.
Menurut jajak pendapat, masih ada perpecahan partisan yang mendalam setelah pemilu.
Enam puluh persen orang Amerika percaya Biden memenangkan pemilihan secara adil dan jujur, sementara 32% mengatakan dia memenangkannya karena penipuan.
Jajak pendapat tersebut dilakukan melalui telepon dari 12-16 November dengan 810 orang dewasa. Hasilnya memiliki margin of error +/- 3,5 persen.
Sumber: Anadolu Agency
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment