Kementerian Luar Negeri Sudan kemarin (25/11) membantah laporan media baru-baru ini yang mengklaim bahwa negara mereka telah memilih Israel di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Tidak pernah terjadi bahwa Sudan memberikan suara untuk rancangan resolusi yang diajukan oleh Israel, baik selama sesi Sidang Umum PBB saat ini maupun sebelumnya,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, menekankan bahwa laporan media “tidak berdasar”.
Pernyataan itu meminta media untuk memastikan “akurasi dan objektivitas dalam pemberitaan, serta kredibilitas sumber berita.”
Media Israel melaporkan bahwa Sudan telah memilih resolusi yang disponsori Israel tentang kewirausahaan untuk pembangunan berkelanjutan di Komite Kedua Majelis Umum PBB minggu lalu.
Kementerian Luar Negeri tidak menyebutkan sikap Sudan atas draf resolusi yang lolos 144-26.
Sudan telah berulang kali menolak resolusi Israel di majelis PBB, tetapi pada hari Senin, pemerintah dilaporkan “diam-diam” menjadi tuan rumah bagi delegasi Israel untuk membahas hubungan keamanan dan militer.
Pada 23 Oktober, Khartoum secara resmi mengakui negara Israel dan berjanji untuk membangun hubungan diplomatik dan ekonomi dalam kesepakatan yang disponsori oleh Presiden AS Donald Trump. Sehari kemudian, Washington mengatakan akan mengirim gandum senilai $ 5 juta untuk mendukung upaya Khartoum mengatasi krisis ekonomi.
Sumber: Middle East Monitor
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment