Pasukan keamanan Israel takut bahwa warganya di UEA bisa menjadi target balas dendam, menyusul pembunuhan seorang ilmuwan nuklir Iran selama akhir pekan.
Saluran 12 Israel mengatakan bahwa badan intelijen negara itu bekerja dengan UEA untuk keamanan bagi turis Israel yang bepergian ke negara Teluk dan yang mungkin berada dalam bahaya setelah kecurigaan badan intelijen di balik pembunuhan itu.
Pejabat Emirat dan Israel dilaporkan mengadakan pembicaraan tentang pengaturan keamanan bagi wisatawan Israel yang akan mengunjungi UEA setelah perjanjian normalisasi September antara kedua negara.
Tokoh-tokoh terkemuka Iran telah menyalahkan Israel atas pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh di Teheran selama akhir pekan.
Pejabat Israel juga secara anonim mengatakan kepada surat kabar, seperti The New York Times, bahwa pejabat Israel berada di balik pembunuhan itu.
Teheran telah berjanji untuk membalas dendam atas pembunuhan Fakhrizadeh, salah satu tokoh terkemuka dalam program nuklir Iran.
Israel telah meningkatkan keamanan di kedutaan besarnya di seluruh dunia dan sedang mempersiapkan kemungkinan serangan siber pada infrastrukturnya.
Satu surat kabar garis keras Iran menyerukan agar kota Haifa di Israel menjadi sasaran dan bahwa setiap serangan balas dendam harus menyebabkan “korban jiwa yang berat”, menurut Times of Israel.
Sebelumnya pembunuhan komandan militer Iran Qasem Soleimani oleh AS pada Januari telah menyebabkan serangan rudal balasan di pangkalan Irak yang menampung tentara Amerika.
Sumber: The New Arab
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment