Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, kemarin (17/12) memuji penolakan Indonesia atas normalisasi hubungan dengan Israel sampai solusi yang komprehensif dan adil tercapai untuk perjuangan Palestina, kantor berita Wafa melaporkan.
Badan tersebut mengatakan bahwa Abbas berbicara melalui telepon dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan menyatakan penghargaannya atas dukungan Jakarta untuk perjuangan Palestina serta penolakannya terhadap normalisasi dengan Israel dan juga komitmennya untuk mencapai perdamaian berdasarkan solusi dua negara.
Presiden Palestina juga memberi pengarahan kepada mitranya dari Indonesia tentang perkembangan terbaru dalam perjuangan Palestina.
Agensi tersebut mengutip Widodo yang mengatakan bahwa “meskipun terjadi perubahan cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah apa pun untuk menormalisasi [hubungan] dengan Israel sampai perdamaian permanen dan komprehensif dicapai antara Palestina dan Israel”, menambahkan bahwa Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar, akan terus berupaya mendukung tercapainya perdamaian dan berperan lebih besar di bidang ini.
Sejak Agustus lalu, sejumlah negara Arab, yakni UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko, telah menormalisasi hubungan dengan negara pendudukan di tengah penolakan Palestina.
Indonesia adalah anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan menyampaikan salah satu tujuan utamanya di dewan dalam menangani masalah Palestina. Indonesia tidak memiliki hubungan formal dengan negara pendudukan Israel sejak dibentuk di tanah Palestina pada tahun 1948.
Untuk mendukung Palestina, Jakarta juga mengeluarkan aturan pembebasan pajak atas impor Palestina.
Pada gilirannya, Israel telah mengambil tindakan lunak terhadap Indonesia seperti melarang wisatawan dari negara tersebut.
Sumber: Middle East Monitor
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment