Turki baru saja memperingati kematian Maulana Jalaluddin Rumi yang ke 747 tahun. Sosok yang juga dikenal sebagai Jalal ad-Din al-Rumi ini adalah seorang pemikir dan sufi yang dikenal di seluruh dunia karena ajarannya.
Ketua Parlemen Turki, Mustafa Şentop dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Mehmet Nuri Ersoy menghadiri upacara peringatan kematian Rumi, yang dikenal sebagai Arus Şeb-i, atau malam persatuan yang diadakan di provinsi Konya, Anatolia Tengah pada 17 Desember setiap tahun.
Upacara ini digelar tanpa penonton akibat pandemi dan berlangsung selama satu jam dimulai dengan salat Gülbank di depan makamnya di Museum Mevlāna.
Sebanyak 35 jurnalis asing juga mengikuti acara yang dilanjutkan dengan upacara sema di Pusat Kebudayaan Mevlāna.
“Sufi ini, sufi yang ditangisi bukan hanya oleh umat Islam tapi juga oleh umat Kristiani dan umat beragama lainnya,” kata Şentop dalam pidatonya usai acara.
Ersoy mengatakan bahwa Rumi telah meninggalkan kehidupan unik sebagai warisan kemanusiaan.
“Kami mencoba untuk memahami, menjelaskan dan menghidupkan Rumi. Meskipun ada seorang pemandu yang telah mencari dan menemukan kebaikan di antara kita sendiri, dan membuat banyak orang menemukannya, tidak ada yang lebih benar daripada merujuknya,” kata Ersoy.
Dilahirkan dalam keluarga Turki, saat ini di Afghanistan pada 1207, Rumi adalah salah satu filsuf yang paling banyak dibaca di seluruh dunia, yang ajarannya telah melampaui batas ras, warna kulit, dan agama.
Dengan kitabnya Masnawi, yang ditulis setelah kehilangan teman dekatnya, seorang darwis pengembara bernama Shams Tabrizi, Rumi berfokus pada toleransi dan cinta ilahi, membangun warisan religius yang memiliki pengaruh di seluruh dunia.
Puisi Masnawi, dengan lebih dari 50.000 syairnya, dianggap sebagai karya paling berpengaruh dalam tasawuf, dan telah diterjemahkan ke dalam 26 bahasa, termasuk Turki, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Arab, dari bahasa aslinya Persia.
Puisi yang terdiri dari cerita-cerita yang diilhami oleh ajaran Alquran dan akhlak Nabi Muhammad tersebut terakhir diterjemahkan ke dalam bahasa Kirgiz.
Selain Masnawi yang terkenal, Rumi juga menulis Diwan Kabir, yang terdiri dari lebih dari 40.000 syair puisi.
Sarjana tersebut dimakamkan di Konya, di mana dia menghabiskan sebagian besar hidupnya, menghasilkan karyanya dan meninggal pada tanggal 17 Desember 1273.
Setelah kematiannya, pengikut Rumi mendirikan Ordo Mevlevi, yang terkenal dengan tarian sufi atau upacara Sema.
Setiap tahun, upacara peringatan internasional yang menandai peringatan kematian Rumi diadakan di Konya antara 7-17 Desember sebagai penghormatan kepada cendekiawan Muslim tersebut.
Sumber: Hurriyet
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment