Indonesia harus memastikan Pembebasan Abu Bakar Ba’asyir, ulama radikal dan tersangka dalang bom Bali 2002 tidak memicu lebih banyak kekerasan ketika dia dibebaskan dari penjara minggu ini, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan pada hari Selasa (5/1).
Abu Bakar Ba’asyir dipenjara pada tahun 2011 karena terkait dengan kamp pelatihan militan di provinsi Aceh, Indonesia. Dia dianggap sebagai pemimpin spiritual jaringan Jemaah Islamiah (JI) yang terkait dengan al-Qaeda, yang dituduh mengatur pemboman klub malam di pulau Bali.
“Kedutaan kami di Jakarta telah menjelaskan keprihatinan kami bahwa orang-orang seperti itu harus dicegah untuk menghasut orang lain untuk melakukan serangan di masa depan terhadap warga sipil yang tidak bersalah,” kata Payne dalam sebuah pernyataan.
Ba’asyir (82 tahun) membantah terlibat dalam bom Bali. Seorang pengacara Ba’ashir tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang pembebasannya, yang dijadwalkan pada hari Jumat.
Baca Juga: Indonesia Larang FPI
Bom Bali menewaskan lebih dari 200 orang, di antaranya puluhan warga Australia. Para operator JI juga dituduh mengatur serangan terhadap J.W. Hotel Marriott di Jakarta yang menewaskan 12 orang pada tahun 2003.
Seorang anggota senior JI diyakini telah membuat bom untuk kedua serangan tersebut.
Payne mengatakan Australia telah memberi tahu Indonesia untuk memastikan Pembebasan Abu Bakar Ba’asyir tidak lagi berbahaya bagi orang lain.
Sumber: Reuters
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment