Pejabat Emirat dan Qatar bertemu untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun pada hari Senin, menyusul kesepakatan Teluk untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Doha, kantor berita negara UEA WAM melaporkan.
Delegasi resmi dari kedua negara tiba di Kuwait untuk membahas perkembangan perjanjian Al-Ula, yang menandai pemulihan hubungan diplomatik, perdagangan dan perjalanan dengan Qatar, setelah Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan pada 2017.
“Kedua belah pihak membahas mekanisme dan prosedur bersama untuk melaksanakan pernyataan al-Ula,” lapor WAM.
“Mereka menekankan pentingnya menjaga kekerabatan Teluk dan mengembangkan aksi Teluk bersama demi kepentingan negara-negara GCC dan warganya, dan untuk mencapai stabilitas dan kemakmuran di kawasan itu.”
Para pejabat juga berterima kasih kepada Arab Saudi dan Kuwait atas peran mereka dalam mengakhiri perselisihan.
Kuartet yang dipimpin Saud-UEA setuju untuk mencabut pembatasan di Qatar pada KTT GCC Januari, yang diadakan di kota gurun Al-Ula, Arab Saudi, setelah upaya diplomatik dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Segera setelah perjanjian tersebut, hubungan udara dan perjalanan antara Qatar dan empat negara bagian dipulihkan.
Setiap negara bagian akan menjalani pembicaraan bilateral dengan Qatar untuk menyelesaikan masalah individu dan “membangun kembali kepercayaan”, menurut seorang pejabat UEA.
Sumber: The New Arab
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment