Aktivis Mesir Sanaa Seif Dijatuhi Hukuman 1,5 Tahun Penjara

Aktivis Mesir terkemuka Sanaa Seif telah dijatuhi hukuman satu setengah tahun penjara, kata seorang kerabatnya pada hari Rabu.

Bibinya, penulis Ahdaf Soueif, mengumumkan berita tersebut di Twitter tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Seif telah ditahan di penjara sejak Juni tahun lalu ketika dia ditangkap di luar kantor Kejaksaan Agung saat mencoba mengajukan tuntutan pidana.

Sehari sebelumnya, Seif, saudara perempuannya Mona, dan ibunya Laila dipukuli dan dirampok di luar penjara Tora Kairo, tempat mereka melakukan perjalanan untuk meminta surat dari saudara laki-lakinya – aktivis yang dipenjara Alaa Abdel Fattah – setelah tidak mendengar kabar darinya dalam tiga bulan .

Aktivis berusia 27 tahun itu didakwa menyebarkan informasi “palsu” mengenai Covid-19 di penjara Tora Kairo yang terkenal kejam, tempat saudara laki-lakinya ditahan.

Seif juga dituduh merusak “status dan kehormatan” seorang pegawai publik yang bekerja di penjara.

Kelompok hak asasi manusia mengutuk perlakuan terhadap Seif dan saudara laki-lakinya Abdel Fattah, yang merupakan tokoh kunci dalam revolusi Mesir 2011.

Abdel Fattah ditangkap kembali pada September 2019 hanya beberapa bulan setelah dibebaskan dari hukuman lima tahun penjara.

“Sanaa Seif dan keluarganya telah bertahun-tahun mengalami pelecehan dan intimidasi atas aktivitas hak asasi manusia mereka,” kata Philip Luther, Direktur Riset dan Advokasi MENA Amnesty International.

“Fakta bahwa Sanaa Seif diambil dari luar kantor Kejaksaan Umum menunjukkan betapa kurang ajarnya pasukan keamanan Mesir,” katanya tahun lalu.

Mesir semakin menargetkan kritikus pemerintah dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat dan kebebasan berbicara sejak penggulingan militer tahun 2013 atas presiden pertama negara yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi.

Tindakan keras itu telah menyapu ribuan pendukung Islamis Morsi serta aktivis sekuler, pengacara, jurnalis dan akademisi.

Sumber: The New Arab

Terjemahan bebas Bagbudig