Hamas akan memulai pembicaraan tentang kesepakatan pertukaran tahanan baru dengan pihak pendudukan jika Israel menghormati kesepakatan sebelumnya, surat kabar Saudi Al-Sharq melaporkan.
Menurut Quds Net News, Al-Sharq melaporkan bahwa Kairo menjadi tuan rumah bagi dua delegasi Hamas dan Israel yang melakukan diskusi tidak langsung selama dua hari tentang potensi pertukaran tahanan yang dimediasi oleh Mesir.
Sumber mengatakan Hamas meminta Israel menghormati ketentuan pertukaran tahanan sebelumnya yang dikenal sebagai kesepakatan Shalit sebelum pembicaraan tentang pertukaran baru.
Sumber tersebut mengatakan kepada Al-Sharq bahwa delegasi Israel mengusulkan pelonggaran pengepungan di Gaza dengan imbalan Hamas membebaskan tawanan perang Israel, tetapi Hamas menolak.
Kedua belah pihak, menurut surat kabar Saudi, sepakat untuk mengadakan pertemuan tidak langsung lainnya yang segera ditengahi oleh Mesir.
Baik Hamas maupun Israel tidak mengomentari laporan tersebut.
Israel yakin Hamas menahan mayat dua tentara Israel yang telah meninggal, Letnan Hadar Goldin dan Sersan Oron Shaul, serta warga sipil yang diduga Avera Mengistu dan Hisham Al-Sayed yang menurut Hamas juga tentara.
Kesepakatan Shilat 2011 membuat 1.027 warga Palestina dibebaskan sebagai imbalan atas tentara Israel Gilad Shilat. Beberapa dari mereka yang dibebaskan dalam kesepakatan itu, bagaimanapun, ditangkap kembali oleh otoritas Israel pada tahun 2014.
Sumber: Middle East Monitor
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment