Palestina pada hari Senin mengutuk Kosovo karena membuka kedutaan di Yerusalem, di mana negara itu itu menjadi wilayah mayoritas Muslim pertama yang mengakui kota yang disengketakan itu sebagai ibu kota Israel.
Kosovo, yang secara resmi membuka kedutaan pada hari Minggu, melakukan langkah sebagai imbalan atas pengakuan Israel atas kemerdekaan yang dideklarasikannya pada 2008 setelah perang dengan Serbia pada 1990-an.
Palestina, yang mengklaim bagian timur Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan mereka, telah dengan keras mengkritik Kosovo atas tindakan tersebut.
Itu adalah “pelanggaran hukum internasional,” Nabil Abu Rudeineh, juru bicara presiden Palestina Mahmud Abbas, seperti dikutip oleh kantor berita resmi Wafa.
Islamis Hamas yang mengontrol Jalur Gaza yang diblokade Israel juga mengecam Kosovo, menuduhnya sebagai “bias yang mengerikan” terhadap Israel.
Turki telah mengkritik pembukaan kedutaan pada hari Minggu.
Pada hari Senin, juru bicara kementerian luar negeri Yordania Dhaifallah Ali Al-Fayez mengatakan setiap langkah untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah “nol … dan tidak memiliki efek hukum.”
Pembukaan kedutaan resmi pada hari Minggu dilalukam dengan upacara singkat di mana bendera Kosovo dikibarkan di depan gedung di Yerusalem.
Sementara Serbia telah menolak untuk mengakui kemerdekaan bekas provinsinya, jadi meskipun Kosovo sekarang telah diakui oleh sebagian besar dunia Barat, namun penolakannya oleh sekutu utama Beograd, Rusia dan China, telah membuatnya tidak dapat masuk ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Israel telah menjadi pertahanan penting lainnya hingga bulan lalu, ketika negara itu menjalin hubungan diplomatik dengan Kosovo.
Sumber: Al Arabiya
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment