Presiden Recep Tayyip Erdoğan melontarkan kecaman atas meningkatnya rasisme budaya terhadap Turki dan Muslim di Eropa. Dia menyalahkan politisi Eropa yang tidak kompeten karena menambahkan bahan bakar ke dalam api dalam upaya untuk menutupi kegagalan mereka dalam politik internal dan eksternal.
“Para politisi yang tidak berhasil dalam kebijakan luar negeri dan terpojok dalam politik internal mencoba menutupi ketidakmampuan mereka dengan menyerang Muslim dan saya. Islamofobia telah berubah menjadi salah satu alat terpenting bagi politisi Barat untuk menyembunyikan kegagalan mereka,” kata Erdogan pada pertemuan dengan cabang perempuan dan pemuda dari Persatuan Demokratik Internasional, sebuah organisasi nonpemerintah Turki yang terdiri dari orang-orang Turki yang tinggal di luar negeri, sebagian besar di Eropa, pada 12 April.
Perkembangan terbaru di Eropa dan bagaimana media Eropa meliputnya membuktikan peningkatan rasisme budaya di Eropa, benua tempat sekitar enam juta orang Turki tinggal, kata Erdogan, menekankan bahwa perluasan dan penguatan diaspora Turki telah menjadi mimpi buruk bagi sebagian politisi Eropa.
“Meningkatnya xenofobia dan Islamofobia adalah cerminan dari ini. Memperkenalkan model yang berbeda untuk Islam di bawah gelar yang berbeda di beberapa negara di Eropa mewakili perspektif yang tidak sehat ini,” kata Erdogan, mengacu pada Prancis yang sedang dalam proses membuat undang-undang dan seperangkat tindakan baru untuk mengontrol kehidupan beragama.
Kejahatan kebencian terhadap kelompok etnis yang berbeda di Eropa berlipat ganda dalam beberapa tahun terakhir dan serangan terhadap masjid dan asosiasi agama telah meningkat, kata Erdogan sembari mengkritik demokrat, intelektual dan cendekiawan Eropa karena diam terhadap tren berbahaya ini.
Sumber: Hurriyet
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment