Mesir mengutuk serangan dan tindakan provokatif oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki sejak awal bulan suci Ramadhan.
“Mesir mengutuk tindakan kekerasan dan provokasi yang dilakukan oleh kelompok ekstremis Yahudi yang menargetkan saudara-saudara Palestina yang berada di Kota Tua Yerusalem Timur yang mengakibatkan luka puluhan warga sipil,” kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu muncul ketika pemukim Israel terus menyerang warga Palestina di berbagai daerah di seluruh Yerusalem Timur yang diduduki tiga hari berturut-turut.
Sedikitnya 105 warga Yerusalem terluka sementara 50 lainnya telah ditangkap oleh polisi Israel dengan alasan menyebabkan “kekerasan”.
Dalam pernyataan itu, Mesir meminta otoritas Israel “untuk memikul tanggung jawab mereka sesuai dengan aturan hukum internasional untuk memberikan perlindungan yang diperlukan bagi warga sipil Palestina.”
Mesir juga mendesak Israel untuk mengizinkan jamaah mengakses Masjid Al-Aqsa dan menghentikan pelanggaran apa pun yang menargetkan identitas Arab, Islam, dan Kristen di kota Yerusalem dan tempat-tempat sucinya.
Serangan para pemukim datang sebagai tanggapan atas seruan gerakan sayap kanan Israel untuk membalas dendam terhadap orang-orang Palestina di Yerusalem, menuduh mereka menyerang orang Israel di kota itu.
Wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur, telah berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967. Pendudukan Israel dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Sumber: Middle East Monitor
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment