Nasib Angkatan Bersenjata Libanon

Rusaknya ekonomi Libanon telah membahayakan masa depan Angkatan Bersenjata negara itu, kata komandan militer pada hari Rabu.

Komandan Joseph Aoun membuat pernyataan saat dalam perjalanan ke Prancis, menurut sumber-sumber yang berbicara dengan Reuters.

Aoun bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron selama perjalanannya, menurut surat kabar L’Orient-Le Jour Bahasa Prancis Libanon. Pemimpin Prancis menggambarkan militer Beirut sebagai “pilar sejati stabilitas negara”.

Aoun menjelaskan kepada tokoh-tokoh top di Paris bahwa keadaan saat ini tidak dapat dilanjutkan, Reuters mendengar dari tiga sumber informasi.

Angkatan bersenjata Libanon akan menerima ketentuan dan makanan kesehatan dari Paris, kantor berita mencatat dari dua sumber.

Anggota angkatan bersenjata Libanon sering harus mengambil pekerjaan tambahan di tempat lain, karena nilai pendapatan mereka akhir-akhir ini jatuh.

Aoun mengatakan militer negaranya sedang mengalami “krisis besar yang akan memburuk”, menurut sebuah pernyataan setelah pertemuan dengan Kepala Staf Pertahanan Prancis, François Lecointre.

Sebuah sumber, tampaknya dari sisi Prancis, mengatakan kepada Reuters: “Kami khawatir karena tentara Lebanon adalah tulang punggung negara”.

Kantor berita diberitahu bahwa Prancis berusaha mengatur konferensi yang bertujuan untuk mengajak dunia guna membantu angkatan bersenjata Libanon.

Namun, Macron mengatakan bahwa “pembentukan pemerintah yang mampu menerapkan reformasi yang diperlukan di Libanon tetap merupakan kondisi penting untuk memobilisasi bantuan internasional jangka panjang”, yang terkait dengan Elysée.

Prancis telah menjadi pendorong utama dalam bantuan di bekas koloninya di tengah krisis ekonomi saat ini, yang telah membuat pound Lebanon tenggelam sebesar 90 persen terhadap dolar di pasar gelap.

Sumber: The New Arab

Terjemahan bebas Bagbudig