Pasukan Israel telah meluncurkan rentetan serangan dan penangkapan di daerah Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur yang mengakibatkan bentrokan dan cedera, melanjutkan putaran kekerasan yang dimulai pada bulan Mei.
Di Yerusalem, yang dalam beberapa bulan terakhir menjadi titik nyala dalam konflik yang sedang berlangsung, puluhan pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Minggu pagi di bawah perlindungan pasukan pendudukan.
Pasukan Israel menggerebek pada malam hari rumah dua pemuda di daerah Bab Al-Amoud dan Jalan Salah El-Din dan menangkap salah satu dari mereka, Sa’adi Burqan.
Di kota Azzun di Tepi Barat, sebelah timur Qalqilya, pasukan pendudukan menangkap penduduk Tariq Salim di rumahnya. Beberapa orang lainnya terluka karena menghirup gas air mata selama bentrokan yang meletus di kota itu.
Pasukan infanteri dikerahkan di kota Ya’bad, barat daya Jenin, di mana lingkungan digerebek dan kendaraan dipindahkan. Tidak ada penangkapan yang dilaporkan.
Di Beita, selatan Nablus, konfrontasi berlanjut sepanjang malam di daerah Jabal Sabih.
Untuk ketiga kalinya berturut-turut, para pemukim terus mendirikan tenda di Tarqumiyah, barat laut Hebron, dengan tujuan merebut tanah di dekat pemukiman Adora.
Tanah itu milik keluarga Palestina, namun para pemukim berusaha merebutnya dengan dalih bahwa itu adalah tanah negara. Menurut kantor berita Palestina Wafa, pemukim telah berulang kali berusaha untuk mencabut pohon zaitun di daerah tersebut, yang mengakibatkan bentrokan dengan warga Palestina yang mempertahankan tanah mereka.
Human Rights Watch, dalam sebuah laporan April, menuduh Israel “apartheid”. Ini menggambarkan “undang-undang dan kebijakan diskriminatif” yang “memungkinkan organisasi pemukim dan pemukim untuk menguasai rumah-rumah Palestina”.
Sumber: The New Arab
Terjemahan bebas Bagbudig.com
No comments:
Post a Comment