Seekor bustard (burung puyuh) besar, yang ditemukan sekarat karena kelelahan di provinsi Laut Hitam Trabzon bulan lalu kembali dilepaskan ke alam setelah dirawat. Sayangnya burung itu ditemukan tewas ditembak di provinsi Yozgat di Anatolia Tengah.
Burung, yang telah lama dianggap punah, telah dilahirkan kembali dari debu setelah lebih dari 100 tahun di Anatolia dan telah mengejutkan komunitas ilmiah dan pecinta lingkungan.
Spesies burung itu terakhir terlihat di provinsi timur laut Kars pada tahun 1912.
Diperkirakan bahwa salah satu ahli waris terakhir dari spesies burung, yang terdaftar sebagai spesies rentan oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam sejak 1996, ditembak oleh para pemburu.
Pada 22 Oktober, seekor bustard besar yang lelah karena migrasi diselamatkan dari dimakan oleh kucing liar di distrik Akçaabat Trabzon dan kemudian dikirim ke tim Konservasi Alam dan Taman Nasional.
Setelah dirawat, burung itu dilepasliarkan kembali ke alam dengan alat pelacak terpasang di punggungnya, diikuti frekuensi satelit dan radio oleh para ahli.
Namun, tindakan diambil setelah perangkat itu mengirim sinyal dari titik tetap 600 kilometer dari Trabzon selama empat hari.
Hakan Kahraman, seorang fotografer alam yang merawat burung bernama “Lazize,” mengikuti sinyal dan menemukannya tewas di Yozgat, ditembak dengan senapan.
“Saat kami mencoba untuk menjaga agar makhluk unik ini tetap hidup, seorang pemburu justru membunuh keindahan ini tanpa ragu-ragu,” kata Kahraman, mencatat bahwa “kata-kata saja tidak cukup” untuk mengungkapkan kesedihannya.
“Merupakan keajaiban bahwa burung ini terlihat lagi di pedesaan. Sayangnya, salah satu pemburu tidak membiarkan keajaiban ini hidup,” tambahnya.
Ada banyak sekali ancaman yang dihadapi oleh burung langka ini, terutama karena meningkatnya gangguan manusia.
Burung ini dulunya juga ada di Inggris, tetapi menjadi punah di negara itu ketika burung terakhir ditembak pada tahun 1832.
Sumber: Hurriyet
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment